Pneumonia

Pneumonia (disebut [pnéu.mo.nia]) merujuk kepada semua jenis keradangan[14] di mana air berkumpul dalam kantung udara atau alveolus paru-paru.[3][4] Biasanya, hal ini tertumpu kepada dua-dua peradangan parenchyma/alveolar paru-paru dan cecair memenuhi alveolar luar biasa.[a] Paru-paru berair boleh berpunca termasuk dari jangkitan bakteria, virus, fungus, atau parasit terhadap paru-paru. Puncanya juga boleh secara tidak rasmi digambarkan sebagai idiopathic—iaitu, tidak diketahui—apabila punca jangkitan telah disingkirkan.

Pneumonia
Paru-paru berair
Wikipedia tidak memberikan nasihat perubatan profesional Penafian perubatan
Nama lain
Pneumonia
Pneumonitis
Gambar sinar-X peparu pneumonia akibat influenza dan Haemophilus influenzae
Sebutan
PengkhususanPulmonologi, Penyakit berjangkit
GejalaBatuk, sesak nafas, pernafasan cepat, demam[1]
TempohBeberapa minggu[2]
PuncaBakteria, virus, sedutan bahan asing[3][4][5]
Fibrosis sista, COPD, asma, kencing manis, kegagalan jantung, sejarah merokok, usia tua[6][7]
Berdasarkan simptom, imbasan sinar-X peparu[8]
COPD, asma, edema pulmonary, embolisme pulmonari[9]
PencegahanVaksin, cuci tangan, tidak merokok[10]
Rawatan perubatan
Antibiotik, antiviral, terapi oksigen[11][12]
Kekerapan450 juta (7%) setahun[12][13]
KematianEmpat juta setahun[12][13]
sunting
Lihat pendokumenan templat ini
Lihat pendokumenan templat ini

Simptom biasa dikaitkan dengan paru-paru berair termasuk batuk, sakit dada, demam, dan sukar bernafas. Perkakasan diagnosis termasuk sinar-X dan pemeriksaan sputum. Rawatan bergantung kepada punca paru-paru berair:[17] pengairan disebabkan jangkitan bakteria dirawat dengan antibiotik,[11] jangkitan tahap lebih parah boleh memaksa perawatan intensif lanjut dalam hospital.[17]

Penyakit ini sering ditemui dalam semua lapisan umur, malah merupakan penyebab kematian utama dalam kalangan warga tua dan yang berpenyakit kronik, khususnya di negara-negara membangun.[12][18] Vaksin tertentu boleh didapati untuk mencegah jenis-jenis pneumonia tertentu; prognosis yang diberikan dalam merawat penyakit ini bergantung kepada jenis pneumonia, rawatan segera diberikan, sebarang komplikasi yang berikutan serta tahap kesihatan pesakit.

Tanda dan gejalasunting

Kekerapan gejala[19]
GejalaFrekuensi
Batuk
79–91%
Kelelahan
90%
Demam
71–75%
Kesukaran bernafas
67–75%
Sputum
60-65%
Nyeri dada
39-49%
Gejala utama pneumonia yang menular

Pesakit pneumonia yang berjangkit biasanya menderita batuk kuat, demam yang disertai menggigil bergetar, kesukaran bernafas, nyeri dada yang tajam atau menghunjam selama menarik nafas dalam-dalam, dan peningkatan laju respirasi.[9] Pada manula, adanya kebingungan menjadi tanda yang paling utama.[9] Tanda-tanda dan gejala khusus pada anak-anak kecil yaitu demam, batuk, dan nafas yang cepat atau sulit.[20]

Gejala demam yang dialami tidaklah sangat spesifik memandangkan ia umum timbul pada berbagai penyakit, dan mungkin tidak tampak pada penderita penyakit parah atau malagizi. Selain itu, gejala batuk sering tidak muncul pada anak-anak berusia kurang dari 2 bulan.[20] Tanda-tanda dan gejala yang lebih parah meliputi: pembiruan kulit, rasa haus berkurang, konvulsi, muntah-muntah yang menetap, suhu ekstrem, atau penurunan tahap kesedaran.[20][21]

Kes pneumonia jangkitan bakteria dan virus biasanya muncul dengan gejala yang serupa.[22] Beberapa penyebabnya dikaitkan dengan cri klinis yang klasik tetapi tidak spesifik. Pneumonia yang disebabkan oleh Legionella dapat muncul disertai nyeri perut, cirit-birit, atau kebingungan,[23] sedangkan pneumonia yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae dikaitkan dengan sputum berwarna perang karat,[24] dan pneumonia yang disebabkan oleh Klebsiella dapat disertai sputum berdarah yang sering digambarkan sebagai "currant jelly" (lendir merah).[19] Sputum berdarah (dikenal sebagai hemoptisis) juga dapat muncul pada tuberkulosis, pneumonia gram-negatif, dan abses paru serta umum dijumpai pada bronkitis akut.[21] Pneumonia mikoplasma dapat timbul bersama pembengkakan nodus limfa di leher, nyeri sendi, atau jangkitan telinga tengah.[21] Pneumonia viral lebih umum muncul disertai mengi dibandingkan dengan pneumonia bakterial.[22]


Penyebabsunting

Bakteri Streptococcus pneumoniae, penyebab umum pneumonia, gambar diambil menggunakan mikroskop elektron

Pneumonia terutama disebabkan oleh jangkitan bakteria atau virus dan jarang dijumpai disebabkan oleh kulat dan parasit. Walaupun terdapat lebih dari 100 galur agen jangkitan yang telah dikenalpasti, namun hanya beberapa yang bertanggungjawab atas kebanyakan kes yang ada. Jangitan bersama dengan virus beserta bakteri dapat muncul hingga sebanyak 45% jangkitan pada anak-anak dan 15% jangkitan pada orang dewasa.[12] Agen penyebabnya tidak dapat diisolasi pada sekitar setengah kes yang ada walaupun pengujian yang cermat telah dilakukan.[25]

Istilah pneumonia kadangkala digunakan secara lebih luas terhadap berbagai-bagai keadaan yang menyebabkan keradangan paru-paru (misalnya yang disebabkan oleh penyakit autoimun, luka bakar kimia atau tindak balas terhadap ubat); namun demikian, inflamasi ini lebih tepat disebut sebagai pneumonitis.[15][26] Menurut sejarahnya agen penjangkit dibahagi menjadi "khas" dan "tidak khas" didasarkan pada aspek yang diduga, tetapi bukti-bukti yang ada tidak menyokong pembezaan ini, sehingga kini tidak lagi ditekankan.[27]

Faktor risiko dan keadaan yang memengaruhi pneumonia mencakupi: tabiat merokok, keimunokurangan, alkoholisme, penyakit sesak paru-paru kronik, penyakit ginjal kronik, dan penyakit hati.[21] Penggunaan ubat-ubatan yang bersifat menekan asid seperti penghambat pam proton atau antagonis H2 dikaitkan dengan peningkatan risiko pneumonia[28]. Usia lanjut juga berpengaruh pada pneumonia.[21]

Bakteriasunting

Bakteria adalah penyebab paling umum dari pneumonia dapatan masyarakat (CAP), dengan Streptococcus pneumoniae berhasil dikenalpasti dalam hampir 50% kes yang ada.[29][30] Bakteria lain yang umum dikenalpasti termasuk Haemophilus influenzae dalam 20% kes, Chlamydophila pneumoniae dalam 13% kes, dan Mycoplasma pneumoniae dalam 3% kes;[29] Staphylococcus aureus; Moraxella catarrhalis; Legionella pneumophila dan Basilus gram-negatif.[25] Sejumlah versi keimunan ubat dari jangkitan di atas makin umum dijumpai, termasuk Streptococcus pneumoniae kebal ubat (DRSP) dan Staphylococcus aureus yang kebal terhadap metisilin(MRSA).[21]

Penyebaran organisme mudah terjadi jika faktor risikonya ada.[25] Ketagihan minuman keras sering dikaitkan dengan Streptococcus pneumoniae, organisme anaerobik, dan Mycobacterium tuberculosis; merokok memudahkan jangkitan dari Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, dan Legionella pneumophila. Pendedahan terhadap burung seringkali dengan Chlamydia psittaci; terhadap haiwan ternak dengan Coxiella burnetti; aspirasi isi perut dengan organisme anaerobik; dan fibrosis sista dengan Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus.[25] Streptococcus pneumoniae lebih sering dijumpai pada musim sejuk,[25] dan patut diduga pada orang yang menarik nafas udara yang disyaki mengandungi sejumlah besar organisme anaerobik.[21]

Virussunting

Virus bertanggungjawab atas sekitar sepertiga kes pneumonia pada orang dewasa[12] dan sekitar 15% kes pada anak-anak.[31] Agen yang biasanya terkait mencakupi rhinovirus, coronavirus, virus influenza, virus sinsitium pernapasan (RSV), adenovirus, dan parainfluenza.[12][32] Virus herpes simpleks jarang menyebabkan pneumonia, kecuali dalam kelompok seperti: bayi baru lahir, penderita kanker, penerima organ baharu dipindahkan, dan penderita luka kebakaran yang cukup parah.[33] Orang yang menjalani pemindahan organ atau yang mempunyai tindak balas imun lemah menunjukkan tahap pneumonia cytomegalovirus yang tinggi.[31][33] Para penderita jangkitan virus dapat terjangkit secara sekunder dengan bakterai Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus, atau Haemophilus influenzae, khususnya ketika disertai masalah kesihatan lain.[21][31] Virus yang berbeza mendominasi masa yang berbeza dalam setahun, sebagai contoh selama musim influenza maka virus influenza bertanggungjawab atas lebih dari separuh kes virus yang terjadi.[31] Wabak virus lainnya juga sesekali muncul, termasuk hantavirus dan coronavirus.[31]

Kulatsunting

Pneumonia kulat jarang dijumpai, namun lebih sering muncul pada individu yang menderita sistem kekebalan lemah akibat AIDS, ubat penahan sakit atau masalah perubatan lainnya.[25][34] Jenis ini paling sering disebabkan oleh Histoplasma capsulatum, blastomyces, Cryptococcus neoformans, Pneumocystis jiroveci, dan Coccidioides immitis. Histoplasmosis paling umum terjadi di lembah Sungai Mississippi, dan coccidioidomycosis paling umum dijumpai di Barat Daya Amerika.[25] Jumlah kes meningkat pada separuh kedua abad ke-20 akibat semakin seringnya orang melakukan perjalanan dan meningkatnya peredaman daya lali tubuh dalam populasi.[34]

Parasitsunting

Banyak jenis parasit dapat mempengaruhi paru-paru termasuk: Toxoplasma gondii, Strongyloides stercoralis,Ascaris lumbricoides, dan Plasmodium malariae.[35] Berbagai organisme ini biasanya memasuki tubuh melalui kontak langsung dengan kulit, pencernaan, atau melalui vektor serangga.[35] Kecuali untuk Paragonimus westermani, kebanyakan parasit tidak secara khusus menjangkit paru-paru tetapi melibatkan paru-paru sebagai tempat sekunder menyasarkan tempat lain dala,m badan.[35] Sebahagian parasit, khususnya yang termasuk genus-genus Ascaris dan Strongyloides, merangsang timbulnya reaksi eosinofilik kuat, yang dapat mengakibatkan pneumonia eosinofilik.[35] Dalam jangkitan lainnya, seperti malaria, keterlibatan paru terutama akibat inflamasi sistemik yang diinduksi oleh sitokin.[35] Pelaporan jangkitan semacam ini di negara-negara membangun paling sering dijumpai pada orang-orang yang kembali dari perjalanan jauh atau pada para imigran.[35] Secara peringkat globalnya, jangkitan-jangkitan paling sering terjadi pada pada penderita defisiensi kekebalan tubuh.[36]

Idiopatiksunting

Pneumonia interstisial idiopatik atau pneumonia yang tidak menular[37] merupakan kelas penyakit paru difus. Kelas ini mencakup: kerosakan alveolar difus, pneumonia atur, pneumonia interstisial non-spesifik, pneumonia interstisial limfositik, pneumonia interstisial desquamative, penyakit paru interstisial bronkiolitis pernapasan, dan pneumonia interstisial biasa.[38]

Pencegahansunting

Pencegahan termasuklah vaksinasi, langkah-langkah alam sekitar, dan rawatan yang bersesuaian bagi masalah kesihatan yang lain.[39] Dipercayai bahawa, jika langkah-langkah pencegahan yang sesuai dilaksanakan di peringkat global, bilangan kematian dalam kalangan kanak-kanak dapat dikurangkan sehingga 400,000; dan jika rawatan yang betul tersedia secara seragam, bilangan kematian kanak-kanak dapat dikurangkan lagi sebanyak 600,000.[40]

Pemvaksinansunting

Vaksinasi mampu mencegah jangkitan pneumonia disebabkan oleh bakteria dan virus tertentu pada kanak-kanak dan orang dewasa. Vaksin influenza adalah cara yang sederhana dan berkesan untuk mencegah gejala influenza.[41][42] Pusat Kawalan dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengesyorkan vaksin influenza tahunan bagi setiap individu yang berusia 6 bulan ke atas.[43] Pekerja penjagaan kesihatan yang mengamalkan vaksinasi dapat mengurangkan risiko penularan radang paru-paru virus di kalangan pesakit mereka.[44]

Vaksinasi terhadap Haemophilus influenzae dan Streptococcus pneumoniae memiliki bukti yang kukuh untuk mendukung penggunaannya.[45] Terdapat bukti yang mantap untuk memberikan vaksin kepada kanak-kanak di bawah usia 2 tahun terhadap Streptococcus pneumoniae (vaksin konjugat pneumokokus).[46] [47] [48] Vaksinasi kanak-kanak terhadap Streptococcus pneumoniae telah menyebabkan penurunan tingkat infeksi ini pada orang dewasa, karena banyak orang dewasa yang mendapatkan infeksi dari kanak-kanak. Vaksin Streptococcus pneumoniae tersedia untuk orang dewasa, dan terbukti mengurangkan risiko penyakit pneumokokal invasif hingga 74%. Namun, tidak ada bukti yang cukup untuk merekomendasikan penggunaan vaksin pneumokokal untuk mencegah pneumonia atau kematian dalam populasi dewasa umum.[49] CDC merekomendasikan bahwa kanak-kanak dan orang dewasa berusia di atas 65 tahun menerima vaksin pneumokokal, serta kanak-kanak yang lebih tua atau orang dewasa yang lebih muda dengan risiko tinggi terkena penyakit pneumokokal.[48] Vaksin pneumokokal terbukti dapat mengurangkan risiko pneumonia yang diperoleh dari komunitas pada orang dengan penyakit paru obstruktif kronis (COPD), meskipun tidak mengurangi risiko kematian atau kemasukan ke rumah sakit bagi orang dengan kondisi ini.[50] Orang dengan COPD disarankan oleh beberapa panduan untuk mendapatkan vaksinasi pneumokokal. Vaksin lain yang didukung untuk melindungi terhadap pneumonia termasuk vaksin pertusis, varicella, dan campak.[51]

Ubat-ubatansunting

Apabila wabak influenza berlaku, ubat-ubatan seperti amantadine atau rimantadine dapat membantu mencegah keadaan, tetapi mereka dikaitkan dengan kesan sampingan.[52] Zanamivir atau oseltamivir, di sisi lain, dapat mengurangkan kemungkinan seseorang yang terdedah kepada virus untuk mengalami gejala; bagaimanapun, adalah disyorkan agar potensi kesan sampingan diambil kira.[53]

Lain-lainsunting

Berhenti merokok[54] dan mengurangkan pencemaran udara dalam rumah, seperti memasak dengan kayu, sisa tanaman, atau tinja, keduanya sangat disarankan.[55][56] Merokok nampaknya merupakan satu-satunya faktor risiko terbesar untuk pneumonia pneumokokus pada orang dewasa yang sehat.[57] Kebersihan tangan dan batuk ke lengan juga mungkin merupakan langkah pencegahan yang efektif. [58]Memakai topeng pembedahan oleh orang sakit juga dapat membantu mencegah penularan penyakit.[57]

Mengubati penyakit asas dengan sewajarnya, seperti HIV/AIDS, diabetes mellitus, dan kekurangan zat makanan, dapat mengurangkan risiko radang paru-paru.[59] [60] [61] Pada kanak-kanak berusia kurang dari 6 bulan, penyusuan susu ibu secara eksklusif dapat mengurangkan kedua-dua risiko dan keterukan penyakit.[59] Pada orang yang hidup dengan HIV/AIDS dan memiliki jumlah sel CD4 kurang dari 200 sel/uL, antibiotik trimethoprim/sulfamethoxazole dapat mengurangkan risiko pneumonia Pneumocystis[62] dan juga bermanfaat untuk pencegahan pada individu yang memiliki sistem imun lemah tetapi tidak memiliki HIV.[63]

Menguji wanita hamil untuk Kumpulan B Streptococcus dan Chlamydia trachomatis, serta memberikan rawatan antibiotik jika perlu, dapat mengurangkan kadar radang paru-paru pada bayi.[64][65] Langkah pencegahan penularan HIV dari ibu kepada anak juga mungkin berkesan.[66] Namun, penyedutan mulut dan tekak bayi dengan air ketuban yang diwarnakan mekonium tidak ditemukan dapat mengurangkan kadar pneumonia aspirasi dan dapat menimbulkan bahaya potensial, oleh karena itu, amalan ini tidak disarankan dalam kebanyakan situasi.[67] Pada kelompok tua yang lemah, perawatan kesehatan mulut yang baik dapat mengurangkan risiko radang paru-paru aspirasi,[68] meskipun tidak ada bukti yang jelas bahwa satu pendekatan perawatan mulut lebih baik daripada yang lain dalam mencegah radang paru-paru yang diperoleh di rumah jagaan.[69] Suplemen seng pada anak-anak berusia 2 bulan hingga lima tahun tampaknya dapat mengurangkan kadar radang paru-paru.[70]

Bagi orang yang memiliki kadar vitamin C yang rendah dalam diet atau darah mereka, pengambilan suplemen vitamin C mungkin diusulkan untuk mengurangkan risiko radang paru-paru, meskipun tidak ada bukti manfaat yang kuat.[71] Saat ini, tidak ada cukup bukti untuk merekomendasikan agar populasi umum mengonsumsi vitamin C sebagai langkah pencegahan atau pengobatan radang paru-paru.[71]

Bagi orang dewasa dan kanak-kanak di rumah sakit yang memerlukan alat pernafasan, tidak ada bukti yang kuat yang menunjukkan perbedaan antara penukar panas dan lembap serta pelembap yang dipanaskan untuk mencegah radang paru-paru.[72] Terdapat bukti yang belum pasti bahwa berbaring telentang, dibandingkan dengan posisi separuh terangkat, dapat meningkatkan risiko radang paru-paru pada orang yang diintubasi.[73]

Notasunting

  1. ^ The term pneumonia is sometimes more broadly applied to any condition resulting in inflammation of the lungs (caused for example by autoimmune diseases, chemical burns or certain medications),[3][5] although this inflammation is more accurately referred to as pneumonitis.[15][16]

Rujukansunting

  1. ^ Ashby, Bonnie; Turkington, Carol (2007). The encyclopedia of infectious diseases (ed. 3rd). New York: Facts on File. m/s. 242. ISBN 978-0-8160-6397-0. Dicapai pada 21 April 2011. Unknown parameter |name-list-format= ignored (bantuan)
  2. ^ Behera, D. (2010). Textbook of pulmonary medicine (ed. 2nd). New Delhi: Jaypee Brothers Medical Pub. m/s. 296–97. ISBN 978-81-8448-749-7.
  3. ^ a b c McLuckie, A., penyunting (2009). Respiratory disease and its management. New York: Springer. m/s. 51. ISBN 978-1-84882-094-4. Ralat petik: Tag <ref> tidak sah, nama "RespText09" digunakan secara berulang dengan kandungan yang berbeza
  4. ^ a b Leach, Richard E. (2009). Acute and Critical Care Medicine at a Glance (ed. 2nd). Wiley-Blackwell. ISBN 978-1-4051-6139-8. Ralat petik: Tag <ref> tidak sah, nama "AcuteCare09" digunakan secara berulang dengan kandungan yang berbeza
  5. ^ a b Jeffrey C. Pommerville (2010). Alcamo's Fundamentals of Microbiology (ed. 9th). Sudbury MA: Jones & Bartlett. m/s. 323. ISBN 978-0-7637-6258-2. Ralat petik: Tag <ref> tidak sah, nama "Jeff2010" digunakan secara berulang dengan kandungan yang berbeza
  6. ^ "Who Is at Risk for Pneumonia?". NHLBI. 1 Mac 2011. Diarkibkan daripada yang asal pada 7 Mac 2016. Dicapai pada 3 Mac 2016.
  7. ^ Caldeira, D.; Alarcao, J.; Vaz-Carneiro, A.; Costa, J. (2012-07-11). "Risk of pneumonia associated with use of angiotensin converting enzyme inhibitors and angiotensin receptor blockers: systematic review and meta-analysis". The BMJ. BMJ. 345 (jul11 1): e4260–e4260. doi:10.1136/bmj.e4260. ISSN 1756-1833. PMC 3394697. PMID 22786934. Susceptibility is higher among elderly people (≥65 years)
  8. ^ "How Is Pneumonia Diagnosed?". NHLBI. 1 Mac 2011. Diarkibkan daripada yang asal pada 7 Mac 2016. Dicapai pada 3 Mac 2016.
  9. ^ a b c Hoare Z, Lim WS (May 2006). "Pneumonia: update on diagnosis and management" (PDF). BMJ. 332 (7549): 1077–79. doi:10.1136/bmj.332.7549.1077. PMC 1458569. PMID 16675815. Ralat petik: Tag <ref> tidak sah, nama "BMJ06" digunakan secara berulang dengan kandungan yang berbeza
  10. ^ "How Can Pneumonia Be Prevented?". NHLBI. 1 Mac 2011. Diarkibkan daripada yang asal pada 7 Mac 2016. Dicapai pada 3 Mac 2016.
  11. ^ a b "How Is Pneumonia Treated?". NHLBI. 1 Mac 2011. Diarkibkan daripada yang asal pada 6 Mac 2016. Dicapai pada 3 Mac 2016. Ralat petik: Tag <ref> tidak sah, nama "NIH2011Tx" digunakan secara berulang dengan kandungan yang berbeza
  12. ^ a b c d e f g Ruuskanen O, Lahti E, Jennings LC, Murdoch DR (April 2011). "Viral pneumonia". Lancet. 377 (9773): 1264–75. doi:10.1016/S0140-6736(10)61459-6. PMID 21435708. Ralat petik: Tag <ref> tidak sah, nama "Lancet11" digunakan secara berulang dengan kandungan yang berbeza
  13. ^ a b Lodha R, Kabra SK, Pandey RM (June 2013). "Antibiotics for community-acquired pneumonia in children". The Cochrane Database of Systematic Reviews. 6 (6): CD004874. doi:10.1002/14651858.CD004874.pub4. PMID 23733365.
  14. ^ Stedman's Medical Dictionary, "pneumonia Diarkibkan 2008-03-08 di Wayback Machine". 24 November 2007.
  15. ^ a b Lowe JF, Stevens A (2000). Pathology (ed. 2nd). St. Louis: Mosby. m/s. 197. ISBN 978-0-7234-3200-5. Ralat petik: Tag <ref> tidak sah, nama "isbn0-7234-3200-7" digunakan secara berulang dengan kandungan yang berbeza
  16. ^ Bowden RA, Ljungman P, Snydman DR, penyunting (2010). Transplant infections. Philadelphia: Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins. ISBN 978-1-58255-820-2.
  17. ^ a b "How Is Pneumonia Treated?". NHLBI. 1 Mac 2011. Diarkibkan daripada yang asal pada 6 Mac 2016. Dicapai pada 3 Mac 2016.
  18. ^ George RB (2005). Chest medicine : essentials of pulmonary and critical care medicine (ed. 5th). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. m/s. 353. ISBN 978-0-7817-5273-2.
  19. ^ a b Tintinalli, Judith E. (2010). Emergency Medicine: A Comprehensive Study Guide (Emergency Medicine (Tintinalli)). New York: McGraw-Hill Companies. m/s. 480. ISBN 0-07-148480-9.
  20. ^ a b c Singh V, Aneja S (Mac 2011). "Pneumonia - management in the developing world". Paediatric Respiratory Reviews. 12 (1): 52–9. doi:10.1016/j.prrv.2010.09.011. PMID 21172676.
  21. ^ a b c d e f g h Nair GB, Niederman MS (November 2011). "Community-acquired pneumonia: an unfinished battle". The Medical Clinics of North America. 95 (6): 1143–61. doi:10.1016/j.mcna.2011.08.007. PMC 7127066. PMID 22032432.
  22. ^ a b "Pneumonia (Fact sheet N°331)". World Health Organization. Ogos 2012. Diarkibkan daripada yang asal pada 30 Ogos 2012.
  23. ^ Darby, J (October 2008). "Could it be Legionella?". Australian family physician. 37 (10): 812–5. PMID 19002299. Unknown parameter |coauthors= ignored (|author= suggested) (bantuan)
  24. ^ Ortqvist, A (December 2005). "Streptococcus pneumoniae: epidemiology, risk factors, and clinical features". Seminars in respiratory and critical care medicine. 26 (6): 563–74. doi:10.1055/s-2005-925523. PMID 16388428. Unknown parameter |coauthors= ignored (|author= suggested) (bantuan)
  25. ^ a b c d e f g Eddy, Orin (Dec 2005). "Community-Acquired Pneumonia: From Common Pathogens To Emerging Resistance". Emergency Medicine Practice. 7 (12).
  26. ^ Snydman, editors, Raleigh A. Bowden, Per Ljungman, David R. (2010). Transplant infections (ed. 3rd). Philadelphia: Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins. m/s. 187. ISBN 978-1-58255-820-2.CS1 maint: extra text: authors list (link)
  27. ^ Murray JF (2010). "32". Murray and Nadel's textbook of respiratory medicine (ed. ke-5). Philadelphia, PA: Saunders/Elsevier. ISBN 978-1-4160-4710-0.
  28. ^ Eom, CS (22 February 2011). "Use of acid-suppressive drugs and risk of pneumonia: a systematic review and meta-analysis". CMAJ : Canadian Medical Association journal = journal de l'Association medicale canadienne. 183 (3): 310–9. doi:10.1503/cmaj.092129. PMC 3042441. PMID 21173070. Unknown parameter |coauthors= ignored (|author= suggested) (bantuan); Missing pipe in: |journal= (bantuan)
  29. ^ a b Sharma, S; Maycher, B; Eschun, G (May 2007). "Radiological imaging in pneumonia: recent innovations". Current Opinion in Pulmonary Medicine. 13 (3): 159–69. doi:10.1097/MCP.0b013e3280f3bff4. PMID 17414122.
  30. ^ Anevlavis S (2010). "Community acquired bacterial pneumonia". Expert Opin Pharmacother. 11 (3): 361–74. doi:10.1517/14656560903508770. PMID 20085502. Unknown parameter |month= ignored (bantuan); Unknown parameter |coauthors= ignored (|author= suggested) (bantuan)
  31. ^ a b c d e Murray and Nadel (2010). Chapter 31.
  32. ^ Figueiredo LT (September 2009). "Viral pneumonia: epidemiological, clinical, pathophysiological, and therapeutic aspects". J Bras Pneumol. 35 (9): 899–906. doi:10.1590/S1806-37132009000900012. PMID 19820817.
  33. ^ a b Behera, D. (2010). Textbook of pulmonary medicine (ed. 2nd). New Delhi: Jaypee Brothers Medical Pub. m/s. 391–394. ISBN 8184487495.
  34. ^ a b Maskell, Nick (2009). Oxford desk reference. Oxford: Oxford University Press. m/s. 196. ISBN 9780199239122. Unknown parameter |coauthors= ignored (|author= suggested) (bantuan)
  35. ^ a b c d e f Murray and Nadel (2010). Chapter 37.
  36. ^ Vijayan, VK (2009 May). "Parasitic lung infections". Current opinion in pulmonary medicine. 15 (3): 274–82. PMID 19276810. Check date values in: |date= (bantuan)
  37. ^ Clinical infectious diseases : a practical approach. New York, NY [u.a.]: Oxford Univ. Press. 1999. m/s. 833. ISBN 978-0-19-508103-9. |first= missing |last= (bantuan)CS1 maint: extra text: authors list (link)
  38. ^ Diffuse parenchymal lung disease : ... 47 tables (ed. [Online-Ausg.]). Basel: Karger. 2007. m/s. 4. ISBN 978-3-8055-8153-0. |first= missing |last= (bantuan)
  39. ^ "Pneumonia – management in the developing world". Paediatric Respiratory Reviews. 12 (1): 52–59. March 2011. doi:10.1016/j.prrv.2010.09.011. PMID 21172676.
  40. ^ "Pneumonia (Fact sheet N°331)". World Health Organization. August 2012. Diarkibkan daripada yang asal pada 30 August 2012.
  41. ^ "Viral pneumonia". Lancet. 377 (9773): 1264–75. April 2011. doi:10.1016/S0140-6736(10)61459-6. PMC 7138033. PMID 21435708.
  42. ^ "Vaccines for preventing influenza in healthy adults". The Cochrane Database of Systematic Reviews. 2020 (2): CD001269. February 2018. doi:10.1002/14651858.CD001269.pub6. PMC 6491184. PMID 29388196.
  43. ^ "Seasonal Influenza (Flu)". Centers for Disease Control and Prevention. Diarkibkan daripada yang asal pada 29 June 2011. Dicapai pada 29 June 2011.
  44. ^ "Infectious Diseases Society of America/American Thoracic Society consensus guidelines on the management of community-acquired pneumonia in adults". Clinical Infectious Diseases. 44 (Suppl 2): S27–72. March 2007. doi:10.1086/511159. PMC 7107997. PMID 17278083.
  45. ^ "Pneumonia and other respiratory infections". Pediatric Clinics of North America. 56 (1): 135–56, xi. February 2009. doi:10.1016/j.pcl.2008.10.005. PMC 7111724. PMID 19135585.
  46. ^ "Pneumococcal conjugate vaccines for preventing vaccine-type invasive pneumococcal disease and X-ray defined pneumonia in children less than two years of age". The Cochrane Database of Systematic Reviews. 2009 (4): CD004977. October 2009. doi:10.1002/14651858.CD004977.pub2. PMC 6464899. PMID 19821336.
  47. ^ "WHO | Pneumococcal conjugate vaccines". who.int. Diarkibkan daripada yang asal pada 28 April 2008. Dicapai pada 16 January 2018.
  48. ^ a b "Pneumococcal Disease | Vaccines – PCV13 and PPSV23 | CDC". cdc.gov (dalam bahasa Inggeris). 18 September 2017. Dicapai pada 16 January 2018.
  49. ^ "Vaccines for preventing pneumococcal infection in adults". The Cochrane Database of Systematic Reviews. 1 (1): CD000422. January 2013. doi:10.1002/14651858.CD000422.pub3. PMC 7045867. PMID 23440780.
  50. ^ "Pneumococcal vaccines for preventing pneumonia in chronic obstructive pulmonary disease". The Cochrane Database of Systematic Reviews. 1 (3): CD001390. January 2017. doi:10.1002/14651858.CD001390.pub4. PMC 6422320. PMID 28116747.
  51. ^ "Pneumonia Can Be Prevented – Vaccines Can Help". Centers for Disease Control and Prevention. Diarkibkan daripada yang asal pada 23 October 2012. Dicapai pada 22 October 2012.
  52. ^ "Amantadine and rimantadine for influenza A in adults". The Cochrane Database of Systematic Reviews. 2006 (2): CD001169. April 2006. doi:10.1002/14651858.CD001169.pub3. PMC 7068158. PMID 16625539.
  53. ^ "Neuraminidase inhibitors for preventing and treating influenza in healthy adults and children". The Cochrane Database of Systematic Reviews. 4 (4): CD008965. April 2014. doi:10.1002/14651858.CD008965.pub4. PMC 6464969. PMID 24718923.
  54. ^ "BTS guidelines for the management of community acquired pneumonia in adults: update 2009". Thorax. 64 (Suppl 3): iii, 1–55. October 2009. doi:10.1136/thx.2009.121434. PMID 19783532.
  55. ^ "Pneumonia – management in the developing world". Paediatric Respiratory Reviews. 12 (1): 52–59. March 2011. doi:10.1016/j.prrv.2010.09.011. PMID 21172676.
  56. ^ "thuốc trị hen phế quản cho người lớn". World Health Organization. August 2012. Diarkibkan daripada yang asal pada 30 August 2012.
  57. ^ a b "Infectious Diseases Society of America/American Thoracic Society consensus guidelines on the management of community-acquired pneumonia in adults". Clinical Infectious Diseases. 44 (Suppl 2): S27–72. March 2007. doi:10.1086/511159. PMC 7107997. PMID 17278083.
  58. ^ "Pneumonia Can Be Prevented – Vaccines Can Help". Centers for Disease Control and Prevention. Diarkibkan daripada yang asal pada 23 October 2012. Dicapai pada 22 October 2012.
  59. ^ a b "Pneumonia (Fact sheet N°331)". World Health Organization. August 2012. Diarkibkan daripada yang asal pada 30 August 2012.
  60. ^ "Pneumonia Can Be Prevented – Vaccines Can Help". Centers for Disease Control and Prevention. Diarkibkan daripada yang asal pada 23 October 2012. Dicapai pada 22 October 2012.
  61. ^ "Community-acquired pneumonia in HIV-infected children: a global perspective". Current Opinion in Pulmonary Medicine. 16 (3): 208–16. May 2010. doi:10.1097/MCP.0b013e3283387984. PMID 20375782.
  62. ^ "HIV-associated Pneumocystis pneumonia". Proceedings of the American Thoracic Society. 8 (3): 294–300. June 2011. doi:10.1513/pats.201009-062WR. PMC 3132788. PMID 21653531.
  63. ^ "Prophylaxis for Pneumocystis pneumonia (PCP) in non-HIV immunocompromised patients". The Cochrane Database of Systematic Reviews. 10 (10): CD005590. October 2014. doi:10.1002/14651858.CD005590.pub3. PMC 6457644. PMID 25269391.
  64. ^ "Screening for group B Streptococcus in pregnant women: a systematic review and meta-analysis". Revista Latino-Americana de Enfermagem. 19 (6): 1470–78. November–December 2011. doi:10.1590/s0104-11692011000600026. PMID 22249684.
  65. ^ "Chlamydia trachomatis infections in neonates and young children". Seminars in Pediatric Infectious Diseases. 16 (4): 235–44. October 2005. doi:10.1053/j.spid.2005.06.004. PMID 16210104.
  66. ^ Global Action Plan for Prevention and Control of Pneumonia (GAPP) (PDF). World Health Organization. 2009. Diarkibkan daripada yang asal (PDF) pada 17 October 2013.
  67. ^ "Quản lý phân su khi sinh". Journal of Obstetrics and Gynaecology Canada. 31 (4): 353–54. April 2009. doi:10.1016/s1701-2163(16)34153-6. PMID 19497156.
  68. ^ "Oral health care and aspiration pneumonia in frail older people: a systematic literature review". Gerodontology. 30 (1): 3–9. March 2013. doi:10.1111/j.1741-2358.2012.00637.x. PMID 22390255.
  69. ^ "Oral care measures for preventing nursing home-acquired pneumonia". The Cochrane Database of Systematic Reviews. 2022 (11): CD012416. September 2018. doi:10.1002/14651858.CD012416.pub3.
  70. ^ "Zinc supplementation for the prevention of pneumonia in children aged 2 months to 59 months". The Cochrane Database of Systematic Reviews. 12 (12): CD005978. December 2016. doi:10.1002/14651858.CD005978.pub3. PMC 6463931. PMID 27915460.
  71. ^ a b "Vitamin C supplementation for prevention and treatment of pneumonia". The Cochrane Database of Systematic Reviews. 4 (11): CD013134. 18 November 2021. doi:10.1002/14651858.CD013134.pub3.
  72. ^ "Heat and moisture exchangers versus heated humidifiers for mechanically ventilated adults and children". The Cochrane Database of Systematic Reviews. 9 (12): CD004711. September 2017. doi:10.1002/14651858.CD004711.pub3. PMC 6483749. PMID 28905374.
  73. ^ "Semi-recumbent position versus supine position for the prevention of ventilator-associated pneumonia in adults requiring mechanical ventilation". The Cochrane Database of Systematic Reviews. 2016 (1): CD009946. January 2016. doi:10.1002/14651858.CD009946.pub2. PMC 7016937. PMID 26743945.

Pautan luarsunting

🔥 Top keywords: Nuzul QuranKhunsa (siri TV)Laman UtamaLelaki ItuWanita SyurgaTakdir Itu Milik AkuKhas:CariManatiNabi Musa a.s.AsertifAdiraBrazilPeristiwa Kampung MedanUnited KingdomSenarai Surah Al-QuranMuhamad Akmal SalehMohd Safee Mohd SaliMalaysiaSejarah al-QuranProjek: High CouncilRita RudainiLailatulqadarPerang BadarPuasa (Islam)Khas:Perubahan terkiniPerang PadriInna lillahi wa inna ilaihi raji'unAngeline TanPeribahasa MelayuDugongSarimah IbrahimKelayakan Piala Dunia FIFA 2026 (AFC)Mandi wajibHari Raya AidilfitriPolitik balas budiRamadanFarah AhmadYang di-Pertuan AgongSenarai peribahasa (A–M)Nabi Muhammad SAWMedia sosialSurah Al-AlaqRukun IslamMantra (filem)Elizabeth TanSenarai negara mengikut keluasanSurah al-FatihahKelayakan Piala Dunia FIFA 2026 – AFC Pusingan KeduaEmpayar Rom SuciPerempuan Itu (drama)Mohd Aidil Zafuan Abdul RadzakKarim BenzemaNadia AqilahPerbadanan Tabung Pendidikan Tinggi NasionalJuzDe FamStray KidsPeristiwa 13 MeiPerang Dunia PertamaSultan Ibrahim ibni Sultan IskandarPlat pendaftaran kenderaan MalaysiaAdnan Abu Hassan (ahli politik)Gereja KatolikSultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah ShahSaifuddin Nasution IsmailRaja AzuraPrivate BodyguardSiti Khadijah HalimKhunsaLondonKobe Jae ChongRuhainiesMalang Si PuteriPenjodoh bilangan bahasa MelayuAmir AhnafSenarai saluran AstroAmerika SyarikatShahrulezad MohameddinPasukan bola sepak kebangsaan MalaysiaXXX: Return of Xander CageMahathir MohamadKesultanan Melayu MelakaAnwar IbrahimHannah DelishaNasi tangasNadhir NasarMierul AimanSijil Tinggi Agama MalaysiaSurah al-AlaqSarawakAliff AzizKadet Remaja Sekolah MalaysiaSolat tarawihRiena DianaKerajaan TarumanagaraSenarai lagu yang bertemakan Hari RayaSiti NurhalizaAsbab al-nuzulSolat